Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan bahwa ungkapan tiada
kesehatan tanpa kesehatan jiwa sangat tepat. Sebab, gangguan jiwa muncul akibat
kegagalan mengelola stres.
''Kalau kita lihat definisi sehat dahulu, hanya dipikirkan sehat itu adalah secara laboratorium bagaimana laboratorium kita bagus atau tidak. Kemudian berubah menjadi sehat adalah fisik. Kalau kita mengalami patah tulang dan sebagainya itu tidak sehat, kemudian, timbul lagi definisi sehat itu fisik dan jiwa,'' kata Menkes Nila Moeloek. Jumat (6/10) di gedung Kemenkes, sebelum melakukan senam rutin di hari Jumat bersama seluruh pegawai Kemenkes.
Pada Selasa yang akan datang (10/10) tepat acara puncak Hari Kesehatan Jiwa Sedunia akan diperingati. Tema yang diangkat adalah Kesehatan Jiwa yang Prima Mewujudkan Produktivitas Kerja dan Kesejahteraan Keluarga dan sub-tema Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja. Stres di tempat kerja tidak bisa dihindarkan, belum lagi ditambah persoalan lainnya seperti persoalan di keluarga yang mengakibatkan gangguan jiwa kita.
Stres bersumber pada masalah personal (non okupasi) atau profesional (okupasi). Kondisi fisik yang baik, mental dan pola hidup sehat akan berdampak pada tingginya derajat kesehatan seluruh tenaga kerja. Kondisi ini, lanjut Menkes, akan meningkatkan produktivitas pekerja, termasuk sumber daya manusia kesehatan.
Kesehatan jiwa para pekerja di tempat kerja harus diperhatikan. Hal tersebut akan berdampak pada produktifitas da kinerja para pegawai.
''Kita tetap harus produktif, kita harus memberikan sesuatu kepada bangsa kita dengan kinerja yang sebaik-baiknya. Kita bersyukur, karena dewasa ini semakin banyak pemberi kerja yang yakin bahwa pekerja yang sehat merupakan aset organisasi yang produktif dan akan menghasilkan keuntungan lebih besar bagi organisasi,'' kata Menkes Nila Moeloek.
Terjadinya masalah kesehatan jiwa berdampak negatif pada produktivitas. Masalah kesehatan jiwa yang banyak ditemui pada pekerja adalah depresi dan kecemasan berlebihan yang berakibat pekerja sulit berkonsentrasi, mudah gelisah dan cepat lelah. Oleh karena itu, ungkap Menkes, peningkatan pelayanan kesehatan jiwa pada pekerja perlu mendapat perhatian kita semua.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.
''Kalau kita lihat definisi sehat dahulu, hanya dipikirkan sehat itu adalah secara laboratorium bagaimana laboratorium kita bagus atau tidak. Kemudian berubah menjadi sehat adalah fisik. Kalau kita mengalami patah tulang dan sebagainya itu tidak sehat, kemudian, timbul lagi definisi sehat itu fisik dan jiwa,'' kata Menkes Nila Moeloek. Jumat (6/10) di gedung Kemenkes, sebelum melakukan senam rutin di hari Jumat bersama seluruh pegawai Kemenkes.
Pada Selasa yang akan datang (10/10) tepat acara puncak Hari Kesehatan Jiwa Sedunia akan diperingati. Tema yang diangkat adalah Kesehatan Jiwa yang Prima Mewujudkan Produktivitas Kerja dan Kesejahteraan Keluarga dan sub-tema Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja. Stres di tempat kerja tidak bisa dihindarkan, belum lagi ditambah persoalan lainnya seperti persoalan di keluarga yang mengakibatkan gangguan jiwa kita.
Stres bersumber pada masalah personal (non okupasi) atau profesional (okupasi). Kondisi fisik yang baik, mental dan pola hidup sehat akan berdampak pada tingginya derajat kesehatan seluruh tenaga kerja. Kondisi ini, lanjut Menkes, akan meningkatkan produktivitas pekerja, termasuk sumber daya manusia kesehatan.
Kesehatan jiwa para pekerja di tempat kerja harus diperhatikan. Hal tersebut akan berdampak pada produktifitas da kinerja para pegawai.
''Kita tetap harus produktif, kita harus memberikan sesuatu kepada bangsa kita dengan kinerja yang sebaik-baiknya. Kita bersyukur, karena dewasa ini semakin banyak pemberi kerja yang yakin bahwa pekerja yang sehat merupakan aset organisasi yang produktif dan akan menghasilkan keuntungan lebih besar bagi organisasi,'' kata Menkes Nila Moeloek.
Terjadinya masalah kesehatan jiwa berdampak negatif pada produktivitas. Masalah kesehatan jiwa yang banyak ditemui pada pekerja adalah depresi dan kecemasan berlebihan yang berakibat pekerja sulit berkonsentrasi, mudah gelisah dan cepat lelah. Oleh karena itu, ungkap Menkes, peningkatan pelayanan kesehatan jiwa pada pekerja perlu mendapat perhatian kita semua.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.
0 comments:
Post a Comment